Waroeng Ndeso Mama Ida, Instagramable dan Ramah Anak- Baru-baru ini, Kami tak sengaja menemukan tempat makan yang
asyik di dekat rumah. Kebetulan rumah kami tak jauh dari Bandara Juanda, Surabaya. Beragam kuliner ada di jalan menuju Bandara.
Selama ini memang Kami hobi berburu kuliner tak jauh dari
rumah. Kami rela menyusuri jalan juanda demi menu makan malam yang
cocok untuk kami. Cocok di lidah dan tempatnya nyaman untuk anak-anak.
Urusan makan itu sedikit ribet buat kami. Kadang menemukan tempat yang nyaman tapi rasanya tidak cocok
di lidah kami. Atau sebaliknya, makanannya enak menurut kami, tapi tempatnya
kurang nyaman untuk anak-anak. Kurang nyaman di sini maksudnya situasi yang
membuat anak-anak tidak betah berlama-lama di tempat tersebut. Contohnya terlalu sempit, banyak orang merokok, terlalu
ramai, dan lain sebagainya.
Jadi, ada kepuasan tersendiri saat kami menemukan ada tempat makan yang tidak
terlalu ramai, makanannya cocok di lidah anak-anak, dan mereka betah
berlama-lama di dalam. Si adik Gia bahkan sempat drama ketika diajak pulang.
Karena sedang asyik mainan di spot yang telah disediakan. Tempat makan yang kami singgahi adalah Waroeng Ndeso Mama Ida.
Waroeng Ndeso Mama Ida, terletak di Jalan Raya Sedati Agung
No 4-7, Sidoarjo. Jika kalian dari arah Surabaya, bisa lewat jalan Juanda dan
putar balik sebelum Terminal 2 Juanda Surabaya, dan memilih jalur ke arah pasar
betro. Tepat di depan Alfamidi ada warung yang terlihat sederhana dari luar.
Namun, ketika kami masuk, mata langsung berbinar melihat
sudut ruangan. Sudut ruangan yang tidak terlalu lebar disulap menjadi spot foto ala desa yang instagramable. Rasanya spontan ingin berfoto di spot yang cantik tersebut
sambil mengenang kampung halaman.
Pernak-pernik ala ndeso berjajar rapi. Ada topi khas petani,
gerabah, kendi berbahan tanah lihat, keranjang rotan, tikar bambu, dan masih banyak
lagi properti yang berasal dari rotan dan tanah liat. Ada juga kostum yang bisa
dipakai sebagai pelengkap bergaya di spot tersebut.
Sambil menunggu pesanan datang, Mas Agha mencoba bermain dengan properti ndeso. Sementara adik Gia asyik bermain ayunan kuda yang terbuat dari rotan. Menunggu
makanan datang bukan hal yang membosankan lagi. Aku dan suami juga bisa berswafoto
sepuasnya memakai properti yang ada. Selain itu, jika keburu lapar sementara pesanan
belum datang, ada beberapa snack yang bisa dinikmati di meja masing-masing.
kostum ndeso |
Beberapa menit kemudian pesanan kami datang. Suami memesan
nasi kentongan cumi. Aku memesan ayam goreng krispi lengkap dengan sambalnya. Sedangkan
anak-anak memilih menu nasi goreng sosis. Anak-anak sudah tidak sabar makan nasi
goreng yang diselimuti telur dadar. Aku tidak sempat mengabadikan. Anak-anak memang menyukai nasi goreng aneka toping.
Nasi kentongan cumi adalah nasi putih bertoping oseng cumi
yang diletakkan di wadah yang terbuat dari bambu berbentuk kentongan. Oseng
cumi dengan cabe rawit utuh serta taburan bawang goreng sangat menggugah
selera. Bagi yang tidak suka pedas, cukup menyisihkan cabenya.
Menu ini yang paling unik di waroeng Ndeso menurutku. Porsinya
juga pas. Rasa asinnya cocok di lidah
kami. Potongan cuminya juga besar, tidak sekedar syarat sebuah menu. Suami
sangat puas dengan menu nasi kentongan ini. Selain bebek semangat, menu kentongan ini jadi andalannya.
Menu ayam yang aku pesan ternyata semacam menu penyetan. Hanya saja, sebagai pecinta makanan pedas, sambalnya kurang nendang menurutku. Tapi aku suka dengan porsinya
yang agak banyak. Untuk nasi gorengnya, anak-anak suka karena rasanya tidak
banyak mengandung MSG. Secara keseluruhan lidah kami cocok dengan cita rasa masakan
di Waroeng Ndeso Mama Ida.
Kami suka makan di Waroeng Ndeso Mama Ida bukan hanya karena cita
rasa masakannya yang cocok di lidah kami, tapi suasana yang tenang membuat kami
bisa menikmati makanan dengan nyaman. Harganya juga masih bersahabat untuk kantong kami.
Saat kami sedang makan, kami juga tidak
khawatir anak-anak berlarian mengganggu pengunjung lain. Karena mereka berdua
asyik bermain di spot instagramble yang sengaja didesain lesehan. Sehingga anak-anak
bisa bermain dengan aman. Kami bisa makan dengan tenang sambil mengawasi mereka
bermain agar tidak merusak properti.
No comments
Post a Comment