Hal pertama yang wajib disyukuri
sampai detik ini adalah nikmat sehat. Tanpa kesehatan mustahil ada pencapaian
yang luar biasa selama setahun. Tahun 2018 adalah tahun spesial bagiku. Banyak
berkah yang aku terima tahun ini. Diantara banyaknya berkah tersebut, setidaknya
ada 5 pencapaian besar selama 2018 sebagai seorang bunda sekaligus seorang
bloger pemula. Yupz, aku adalah ibu dari dua anak yang baru menggeluti dunia bloger dengan serius dua tahun terakhir. Jadi, selain punya resolusi untuk diri sendiri, tentu selama ini aku punya impian untuk anak-anakku. Ada kebahagiaan tersendiri karena tahun ini tidak hanya bisa mewujudkan impian untuk diriku sendiri, tapi aku bisa mewujudkan impian untuk anak-anakku.
Mewujudkan Mini Lab Untuk Mas Agha
Sebenarnya ini adalah Resolusi
tahun 2017. Namun, karena ada beberapa kendala sehingga resolusi tersebut belum
bisa diwujudkan. Tidak mau menyerah dengan sesuatu yang sudah direncanakan
sejak tahun lalu, tahun 2018 aku lebih serius berusaha mewujudkan sesuatu yang
tertunda. Meskipun belum sempurna, akhirnya di pertengahan tahun 2018 bisa
membeli mini PC beserta LCD setelah menyisihkan sebagian pemasukan setiap
bulan. Dikatakan belum sempurna karena belum ada home teater sebagai pelengkap. Seperangkat komputer tersebut bisa
digunakan untuk mengedit konten youtube
si sulung Agha. Selain itu, bisa digunakan untuk belajar mas Agha yang sudah
mendapat pelajaran komputer di sekolah. Hobi utak-atiknya tersalurkan dengan
adanya “alat tempur” yang mumpuni di rumah.
mas Agha lgi di depan kompi |
ekspresi kalo nodong buku baru ke bunda |
Mini lab impian rencananya akan
dilengkapi dengan perpustakaan pribadi. Sehingga mas Agha dan adik Gia bisa
membaca nyaman di ruangan tersebut. Akan tetapi, sampai akhir tahun 2018 aku
belum berhasil membeli rak buku dengan desain khusus yang harganya memang
sedikit mahal. Anggaran difokuskan untuk menambah koleksi buku bacaan mas Agha.
Jadi, sementara memanfaatkan media seadanya untuk tempat buku. Semoga tahun
depan bisa melengkapi mini lab dengan pernak pernik yang dibutuhkan.
Memasukkan Mas Agha Ke Kelas ICP
Agenda penting di awal tahun 2018
fokus 2 Wish list, salah satunya adalah berburu sekolah untuk mas Agha. Mencari
Sekolah Dasar yang cocok untuk mas Agha ternyata bukan perkara yang mudah. Ayah
Bunda ingin mas Agha bersekolah di sekolah yang tidak hanya mengajarkan ilmu
umum saja. Sebagai orang tua, kita ingin mas Agha memahami dasar-dasar agama sejak
dini dan bisa mengembangkan bakat Bahasa yang dimilikinya. Sedangkan mas Agha
ingin bersekolah yang dekat dengan kantor Ayah. Setelah mempertimbangkan banyak
hal, Ayah Bunda menyekolahkan mas Agha di Sekolah berbasis Islam yang membuka
kelas ICP. Masuk di kelas ICP akan mengasah kemampuan Bahasa Inggris mas Agha. Lokasi
sekolah tersebut di depan kantor Ayah. Sehingga mas Agha bisa berangkat dan
pulang sekolah bersama Ayah.
BACA JUGA : Drama Saat Mengantar Anak Observasi Masuk ICP
Lebih Produktif Menulis Konten Beauty
Sebagai seorang blogger pemula,
ada beberapa pencapaian terbaik selama setahun terakhir, yaitu konsisten menulis di blog. Tahun 2018 aku
berusaha lebih serius mengelola blog dengan membuat jadwal postingan seminggu
dua kali. Menurutku ini pencapaian yang luar biasa, karena sebelumnya aku hanya
menulis di blog saat ingin menulis saja. Jadi, aku hanya menulis sesuai suasana
hati saat itu. Bisa ditebak, tulisan di blog baru diperbaharui kadang dua
minggu sekali.
Kecintaanku dengan dunia skincare juga membawa dampak positif
untuk perkembangan blogku. Bermacam-macam produk skincare yang aku beli tidak hanya aku pakai begitu saja. Setelah
mencoba berbagai produk, kemudian aku menulis review tentang produk tersebut di
blog. Hal ini menyebabkan bertambahnya konten beauty di blogku. Niat awal hanya menulis pengalaman memakai produk
skincare yang aku beli ke pembaca.
Tapi, seiring berjalannya waktu aku sengaja membeli produk tertentu untuk
keperluan menulis di blog. Semakin konsisten aku menulis konten beauty, maka pengunjung blogku juga
meroket tajam. Rata-rata adalah pengunjung baru yang mencari informasi seputar
produk yang pernah aku review. Bahkan artikel populer dalam blog selama tahun
2018 adalah artikel tentang beauty.
Padahal aku bukanlah seorang beauty
blogger.
Belajar Dunia Fotografi
Bertemu dengan para sahabat hebat
dalam dunia fotografi membuatku juga ikut ketularan ingin belajar motret. Aku ingin
bisa menghasilkan foto-foto kece seperti mereka. Berbekal kamera mirrorles pemberian suami, aku nekat
belajar dasar-dasar fotografi lewat kanal youtube.
Aku akhirnya punya kanal youtube fotografi favorit. Sesekali aku berkonsultasi dengan para sahabat tentang hasil
jepretanku. Aku beruntung memiliki sahabat yang mau berbagi ilmu seputar dunia
fotografi. Mereka akan jujur menilai apakah foto yang aku hasilkan benar-benar
bagus atau masih banyak kekurangannya. Aku rela melakukan pemotretan ulang jika
ternyata hasil jepretanku masih bocor
sana-sini.
foto produk |
rela beli prop foto |
Setelah memahami sedikit demi
sedikit tentang fotografi, aku berusaha menggunakan foto hasil jepretan sendiri
sebagai penunjang tulisan di blog. Apalagi untuk konten beauty, aku bela-belain beli berbagai property foto untuk foto produk yang akan aku review. Ada kepuasan
tersendiri jika menggunakan foto hasil jepretan sendiri untuk cover blogpost. Sampai detik ini aku
masih terus belajar bagaimana menghasilkan foto yang bagus. Semoga aku bisa
konsisten mengasah terus ketrampilan memotretku yang masih jauh dari sempurna.
Punya Penghasilan Sendiri Lagi
Aku tidak pernah menyangka hobi
menulis di blog akan mendatangkan pundi-pundi rupiah yang nominalnya lebih dari
cukup untukku. Sejak mengetahui hamil anak pertama, aku memutuskan untuk
berhenti kerja. Berhenti bekerja artinya tidak punya penghasilan sendiri.
Meskipun ada jatah dari suami tapi
rasanya berbeda dengan uang hasil kerja sendiri. Bertahun-tahun vakum akhirnya
aku mencoba dunia usaha dengan mengelola online
shop. Online shop yang sudah mempunyai
banyak reseller terpaksa berhenti
karena aku hamil anak kedua. Kondisi kehamilanku yang kedua sedikit berbeda
dengan yang pertama. Aku harus istirahat total sehingga tidak ada yang
menghandel online shop. Suami pernah
berusaha membantu mengelola tapi akhirnya tidak bisa melanjutkan karena
kesibukannya di dunia kerja yang padat. Aku tak punya penghasilan sendiri lagi.
Akhir 2016 menjadi awal yang baik
buatku. Aku mulai aktif menulis lagi di blog. Aku merawat lagi blog yang sudah
lama aku abaikan. Dan aku bergabung dengan banyak komunitas bloger di tanah
air. Aku sering ikut event yang
melibatkan bloger di Surabaya. Tahun 2018 ini aku mulai kenal dengan banyak
ning bloger (sebutan untuk teman-teman Bloger Surabaya). Tahun lalu, suami
pernah berkata kalau aku bisa mendapat penghasilan sejuta saja dari blogku itu
sudah bagus. Karena aku adalah bloger pemula yang tak dikenal siapapun. Tapi,
aku berusaha menunjukkan keseriusanku pada suami. Aku berusaha konsisten
mengisi konten blogku. Aku berusaha menghasilkan konten yang bermanfaat untuk
pembaca. Hingga pada akhirnya banyak tawaran kerja sama menghampiriku. Aku
masih terus belajar bagaimana menghasilkan konten yang bagus. Tapi setidaknya
pencapaian Tahun 2018 bisa menjadi penyemangat untuk lebih baik lagi tahun
depan.
semoga blognya makin menghasilkan pundi uang ya mbak. Blogger memang salah satu mata pencaharian yang menjanjikan. Selamat tahun baru ;)
ReplyDelete