Pentados Surabaya: Nikmati Sensasi Meracik Sendiri Nasi Goreng Aneka Topping- Rutinitas sebagai ibu rumah tangga dan seorang freelancer tentu menyita banyak waktu dan energi. Meskipun tetap mengerjakan semua pekerjaan dari dalam rumah, tetap saja kesibukannya tidak jauh berbeda dengan teman-teman yang bekerja di luar rumah. Sebelum jam enam pagi harus memastikan semua kebutuhan si sulung dan ayah terpenuhi. Mulai dari sarapan, seragam yang akan dipakai, hingga bekal untuk keduanya. Setelah mereka berangkat, kesibukan dilanjutkan dengan urusan rumah dan si kecil. Kemudian disambung dengan agenda menyelesaikan beberapa deadline tulisan atau sekedar membuat konten terjadwal. Rutinitas yang lumayan padat bukan? Itu sebabnya aku selalu butuh refreshing di akhir pekan agar pikiran tetap 'waras'. Nah, saat teman-teman mengajak nongkrong asyik di akhir pekan lalu, tentu aku langsung menyambut dengan senang hati. Dan pilihan tempat kali ini adalah PENTADOS Surabaya.
Awalnya bingung dimana lokasi PENTADOS Surabaya. Ternyata lokasinya tidak jauh dari kawasan Tunjungan Plaza. Saat memasuki jalan Basuki Rahmat segera ambil jalur kanan, setelah melewati Dyandra Convention Hall lurus sedikit kemudian belok kanan masuk ke Jl. Embong Gayam. Yup, PENTADOS berada di Embong Gayam No. 9. Ketika aku dan teman-teman memasuki area parkir, sudah dipenuhi dengan banyak mobil. Memang waktu menunjukkan jam makan siang. Bayangan tempat duduk yang penuh sudah membuatku sedikit enggan untuk melangkah masuk. Pasti kurang nyaman untuk nongkrong asyik. Ternyata dugaanku keliru, tempatnya luas bahkan ada area outdoornya juga. Tanpa berpikir lama, aku dan teman-teman memilih area outdoor karena selain lebih leluasa, pencahayaannya juga bagus untuk motret. Kita niatnya selain temu kangen juga akan belajar fotografi bareng. Jadi, area outdoor adalah pilihan yang tepat.
Varian menu di Pentados |
Ketika disodori buku menu, kita berempat sepakat untuk mencoba menu nasi goreng dengan berbagai topping. Ada dua jenis nasi goreng, Nasi Goreng Hongkong dan Nasi Goreng Tornado. Nasi goreng Hongkong tidak pedas, sedangkan nasi goreng Tornado buat penggemar pedas. Untuk toppingnya ada beberapa varian, diantaranya : tongkol rica, bebek goreng, cumi, dori goreng tepung, chicken katsu, dan ayam asam manis. Setelah menentukan jenis nasi goreng dan toppingnya diatas secarik kertas yang sudah ditulisi nama masing-masing, kita diajak masuk ke bagian pengolahan bahan oleh pramusajinya. Kita diminta meracik sendiri seberapa besar porsi nasi, sayur, dan bahan nasi goreng lainnya. Di sini kita bebas mengatur bahan mentah nasi goreng yang akan kita makan. Boleh mengisi piring kita dengan nasi yang banyak atau sedikit. Begitu juga dengan bahan pendukung lainnya seperti sawi, mie, bakso, dan sosisnya bisa mengambil sesuka hati asal muat di piring saji. Tenang saja, ukuran piringnya besar bahkan terlalu besar buatku yang tidak terbiasa makan dengan piring sebesar itu. Setelah puas meracik sendiri menu nasi goreng, kita kembali ke tempat duduk di area outdoor tadi.
Tidak ingin membuang waktu percuma, selama menunggu makanan datang, aku dan teman-teman memilih memanfaatkan area outdoor yang instagramable untuk mengabadikan moment kebersamaan kita. Tak jarang terdengar tawa di tengah sesi foto. Spot yang kece membuat kita ingin terus berfoto dengan berbagai gaya. Gaya elegan hingga gaya gokil semua dicoba. Keseruan bercengkrama di spot-spot keren tersebut membuat kita hampir lupa bila sedang menunggu pesanan menu. Suara pramusaji memanggil nama masing-masing lengkap dengan nasi goreng sesuai pesanan, mengharuskan kita kembali duduk di tempat semula. Sebelum menyantap nasi goreng spesial itu, kita spontan memotretnya terlebih dahulu. Sesi belajar bareng food fotografi dimulai. Inilah namanya nongkrong berfaedah. tak sekedar menghabiskan waktu tapi ada ilmu yang diperoleh. Setelah puas mengabadikan makanan di depan kita, sesi makanpun dimulai.
Kali ini aku memesan nasi goreng hongkong dengan topping chicken katsu. Untuk nasi gorengnya aku hanya meracik dengan porsi nasi sedikit dan lebih banyak sayur sawinya tanpa tambahan mie dan bakso lagi. Aku suka dengan rasa gurih nasi gorengnya. Sedangkan untuk chicken katsunya tetap empuk meski dibalut dengan tepung panir. Sedangkan untuk minumannya, aku memilih lemon tea. Lemon tea dengan ukuran jumbo dan rasa segarnya pas di lidahku. Aku sempat mencicipi nasi goreng tornado punya salah satu teman, pedasnya pas juga tidak membuat lidahku sampai terasa terbakar. Karena dia memilih racikan nasi, sawi, dan mie sehingga rasanya seperti nasi goreng mawut yang biasa aku beli di abang nasi goreng langgananku. Secara keseluruhan aku suka dengan tempat nongkrong kali ini. Selain menikmati sensasi meracik nasi goreng sendiri, area outdoornya yang luas bikin puas berfoto ria.
Cukup sering berkunjung ke surabaya... Next kunjungan mungkin jadi tempat persinggahan... :)
ReplyDeletesilahkan bisa banget
DeleteSemua tamu yang makan di sana dibolehkan meracik sendiri nasi gorengnya?
ReplyDeletebetul sekali
Deleteboleh juga nih dicoba kalau ke surabaya
ReplyDeletesilahkan mbak mampir kesini
DeleteWaaah mba, unik banget yaaa. Kita sendiri yg nentuin topping dan seberapa banyak nasi :p. Aku blm pernah nemuin resto yg begini. Boleh banget dicoba kalo aku ke surabaya nanti
ReplyDelete