Pengen nulis tema ini karena abis baca ulang buku tentang pernikahan karya penulis kondang Asma Nadia dan pengen berbagi tips yang beliau tulis seputar pernikahan, juga karena beberapa waktu yang lalu sempat bahas tema suami dengan teman-teman. Para cewek kalau sudah ngobrol tema cowok itu selalu heboh dan tak ada habisnya, terlepas mereka cewek single ataupun sudah emak-emak sekalipun. Obrolan yang hanya lewat chit chat grup itupun akhirnya mengerucut pada kesulitan cewek single memahami karakter cowok yang diharapkan bisa menjadi pendamping hidupnya. Memang ya, memilih calon suami itu gampang-gampang susah. Tak semudah memilih lipstik, bila tak cocok bisa dengan mudah membeli lagi lipstik yang baru.
Meskipun untuk bisa memahami karakter seseorang butuh waktu yang lumayan lama, namun setidaknya ada beberapa acuan yang bisa dipakai untuk mendeteksi kepribadian si doi. Bahkan teman-teman yang menikah melalui proses taaruf pun juga ada semacam proposal untuk mengenal calon pasangannya (ini berdasarkan cerita dari salah satu teman yang sempat melakukan proses taaruf sebelum menikah). Ibaratnya agar tak salah pilih atau jangan sampai berasa membeli kucing dalam karung. Jadi, tak ada salahnya mencoba membaca karakter calon suami dari beberapa poin berikut :
Si Doi Peduli atau Cuek?
Ada banyak cara mengetes apakah seseorang yang ingin dijadikan pasangan hidup adalah tipe orang yang peduli atau cuek bebek. Misalnya ketika doi mendengar kita atau anggota keluarga sakit, bagaimana responnya? dari respon yang diberikan akan terlihat karakter doi. Daku dulu pernah lho punya kandidat calon suami yang tipe perhatian alias peduli banget tapi sayang tak berjodoh (kok jadi curcol). Mengetahui apakah doi tipe peduli atau cuek itu sangat penting. Karena dalam sebuah pernikahan memerlukan kepedulian satu sama lain. Tak jarang prahara dimulai dari hal kecil bernama "cuek."
Si Doi Mandiri atau Tidak?
Mengetahui apakah doi tipe mandiri atau tidak, bisa dilihat apakah selama ini berusaha melakukan sesuatu dengan kemampuannya sendiri atau cenderung sering mengandalkan orang lain. Orang-orang dengan karakter mandiri biasanya akan berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan semua permasalahannya sendiri. Dan juga ia bukan tipe yang mudah dikendalikan oleh orang sekitar termasuk keluarga besarnya. Hal ini penting sekali saat sudah menjalani kehidupan rumah tangga. Karakter yang tidak mandiri biasanya mudah dipengaruhi oleh teman atau keluarga saat mengambil keputusan dalam urusan yang berkaitan dengan rumah tangganya. Sehingga urusan rumah tangganya cenderung lebih mudah dicampuri oleh orang lain.
Si Doi Moderat atau Sebaliknya?
Kepada seseorang yang diyakini bakal jadi kandidat terkuat menjadi calon suami, tak ada salahnya ditanyakan beberapa hal untuk mengetes apakah doi tipe moderat atau masih berkutat dengan pemikiran yang tradisional. Bagaimana pemikiran doi dengan kedudukan dan peran seorang istri di matanya? Bagaimana pemikirannya tentang seorang wanita yang terus berkarya meski sudah berstatus istri atau ibu. Ada tipe suami yang berprinsip bahwa seorang istri tugasnya hanya mengurus rumah dan anak sehingga tidak memberi ruang pada istrinya untuk berkembang. Tapi ada juga tipe suami yang masih mendukung istrinya melebarkan sayap asal tidak melupakan tugas-tugas sebagai istri dan ibu. Begitu juga tentang urusan keseharian. Ada tipe suami yang harus dilayani dengan kopi atau teh dan pekerjaan rumah itu harus dilakukan oleh istri misalnya. Namun tipe moderat lebih bisa dikompromi. Prinsip yang dipegang biasanya adalah "tak akan turun harga diri seorang suami bila membantu meringankan tugas istri."
BACA JUGA : Pesona Dibalik Ketidaksempurnaan Pasangan
Si Doi Tahan Banting atau Tidak?
Mengetahui doi tipe yang tahan banting atau melempem itu wajib. Karena kehidupan pernikahan itu penuh dinamika. Kadang tenang kayak santai di pantai, tapi juga terkadang berasa diterjang ombak besar. Kehidupan yang tak pernah bisa diprediksi itu membutuhkan seorang kepala rumah tangga yang tahan banting. Jika seorang kepala rumah tangga tahan banting maka semangat itu akan menular kepada anggota keluarga lainnya yaitu istri dan anak-anak.
Untuk mengetahui apakah doi tahan banting apa tidak bisa dilihat dari perjuangan doi mendapatkan hatimu. Apakah tetap gigih meski ditolak berkali-kali atau tetap optimis bakal bisa meluruhkan hatimu. Bagaimana usaha doi mengambil hati keluargamu agar bisa menjadikanmu pasangan hidupnya. Atau bisa juga dilihat dari perjuangan doi terkait dengan pekerjaan yang ia geluti.
Si Doi Demokratis atau Diktator?
Bila ingin mempunyai pasangan yang kelak bisa menjadi ayah bijak yang tidak memaksakan kehendak kepada anak-anaknya, maka semua dimulai dari mengenal karakter calon suami. Apabila selama ini doi tipe yang selalu mengatur orang-orang disekitarnya termasuk adik atau teman dekatnya, dipastikan doi tipe diktator. Apalagi jika doi sudah membatasi pergaulanmu atau model baju yang kau pakai saat masih menjadi temanmu, bisa terlihat bahwa kelak saat ia menjadi suamimu hal serupa juga akan terjadi.
Si Doi Penyabar atau Cenderung Kasar?
Ada tipe cowok yang sudah terlahir dengan sifat sabarnya, dan juga sebaliknya. Sifat kasar bisa langsung terlihat dari interaksi doi dengan teman-temannya. Apakah doi suka membully teman-temannya? atau tipe sabar telaten membantu anak kecil yang kebetulan sedang minta tolong kepadanya? Ada banyak cara untuk mendeteksi apakah doi tipe penyabar atau berperilaku kasar. Hal ini menjadi penting untuk menghindari adanya KDRT dalam rumah tangga kelak. Dan juga akan lebih baik bila mempunyai suami yang penyabar karena akan berdampak kepada kedekatan emosionalnya dengan anak-anaknya. Istilah "ayah panda' biasanya ditujukan bagi para ayah yang sangat sabar kepada anak-anaknya. Pasti kepengen kan suatu saat punya anak yang lengket dengan ayahnya karena si ayah tipe ayah yang sabar.
Penting juga mengenal calon ya mbak tata, terutama info dari keluarga terdekat yang valid dan tidak ditutup-tutupi.
ReplyDeleteiya, info yang valid ya dari keluarga sebagai orang terdekat
DeleteIya kadang sih baru setelah nikah kita tahu karakter orang sesungguhnya ya mbaaak
ReplyDeleteiya. tapi ada beberapa yang sudah terdeteksi dari awal kenal
DeleteKalo dulu sebelum menikah yang paling aku pengen tahu dari calon suami adalah si doi mau menerima aku apa adanya nggak, apa adanya yang dimaksud adalah kekurangan dari segi fisik yang mungkin akan sulit diubah.
ReplyDeletepenting banget poin itu ya
Deletenyari suami emang ngga semudah membalikkan telapak tangan hihihihi. yang penting buat aku calon suami satu visi, misi dan pny penghasilan tetap berapapun itu, karena nikah bukan hanya urusan cinta hahaha tapi harus dipikirin bagaimana menjalani biduk rumah tangga kedepan secara moril & materil :)
ReplyDeleteyupz sepakat
Delete