Masih ingat dengan film Doraemon? Kartun sepanjang masa hehehe. Doraemon yang selalu siap siaga membantu setiap permasalahan si Nobita. "Semua....semua.... semua dapat dikabulkan dengan kantong ajaib". Semua akan teratasi selama masih ada kantong ajaib Doraemon. Begitu pula dengan sosok ayah. Bila dipikir-pikir, sosok ayah dimanapun hampir serupa. Akan berusaha membuat keluarga kecilnya bahagia. Salah satunya akan berusaha mewujudkan keinginan-keinginan anggota keluarganya. Tanpa sadar ayah telah menjelma menjadi "kantong ajaib Doraemon" agar tetap ada senyum ceria pada diri orang-orang yang disayanginya. Coba ingat masa kecil kita, betapa sosok ayah sering kali menjadi "dewa penolong" atas rengek an masa kecil kita. Saat sang ibu menolak permintaan kita, maka ayah akan dengan senang hati memberikan apa yang kita minta. Meskipun kadang beliau tidak langsung memberikan apa yang kita inginkan, tapi ada jeda waktu. Bukan karena beliau sengaja menunda tapi memang sedang berusaha keras mewujudkan keinginan kita.
Begitu juga dengan para ayah masa kini (tengok suami tercinta). Ayah rela "meminjam" Kantong Ajaib Doraemon. Ayah akan berusaha mengabulkan keinginan anak-anak dengan caranya sendiri. Iya ayah selalu punya cara unik untuk membuat anak-anak tersenyum lebar. Bahkan kejutan ayah tak jarang menimbulkan teriakan histeris anak-anak karena terlalu gembira. Ayah juga tidak suka mengobral seribu janji jika ingin mewujudkan keinginan anak-anaknya. Berbeda dengan sebagian ibu yang kadang memberikan janji demi meredam keinginan si kecil. Meski janji tersebut tetap akan dilaksanakan. Kantong Ajaib Ayah itu akan bekerja bila :
Bunda dan mas Agha sedang ingin menikmati udara segar dan bisa bermain lepas di sebuah taman yang jaraknya lumayan jauh dari rumah, maka secara spontan di weekend pagi ayah memboyong anak-anak ke taman tanpa memberi tahu terlebih dahulu tujuan keluar rumah pagi buta.
Suatu hari ayah pulang kerja membawakan mainan yang sudah lama diinginkan oleh si sulung atau membawakan makanan yang sedang diinginkan oleh bunda sejak minggu kemarin.
Di lain waktu, ayah pulang membawa satu kardus buku bacaan dan alat peraga buat mas Agha meski ayah tahu harga buku-buku hardcover itu tidaklah murah. Tapi ayah paham bahwa mas Agha akan sangat gembira mempunyai buku sains dengan dukungan gambar yang menarik dan tentunya dengan jumlah yang banyak.
Ketika bunda pernah berkeinginan membaca buku karya penulis tertentu, suatu hari ayah tiba-tiba memberi kejutan dengan membawa pulang setumpuk buku bacaan yang diinginkan bunda.
Mas Agha diminta bu guru membawa prakarya ke sekolah, bunda tertidur lelap malam itu padahal belum membuat prakaryanya. Namun saat terbangun pagi hari, prakarya untuk mas Agha sudah tersedia di meja. Ayah telah membuatnya semalaman saat semua sedang terlelap.
Begitulah sosok ayah yang selalu jadi idola anak-anak meski sebagian besar waktunya dihabiskan di luar rumah untuk mencari nafkah. Ayah juga tahu kapan waktu yang tepat untuk menggunakan kantong ajaib Doraemon.
No comments
Post a Comment