Tahun
2016 akan berakhir. Tahun yang istimewa bagiku. Di tahun 2016 Allah memberi
sebuah hadiah istimewa untukku. Gianella Hasna Anargya adalah penyempurna
kebahagian keluarga kecilku. Setelah sebelumnya tepatnya empat setengah tahun
lalu Allah memberi Armaghan Anargya, anugerah yang tak terhingga nilainya.
Kehadiran Agha dan Gia memberi warna berbeda dalam kehidupanku. Ketika senyum
dan tawa mereka berdua memberi energi positif kepadaku dan suami, maka di tahun
2017 nanti ada resolusi yang ingin aku wujudkan untuk mereka berdua. Aku ingin
menyulap kamar depan menjadi Mini Lab IT
sekaligus taman bacaan buat Agha dan Gia.
Kenapa harus Mini Lab IT sekaligus taman bacaan? Agha dari kecil sudah mewarisi bakat sang ayah di bidang IT. Agha sangat tertarik dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan IT. Dengan memfasilitasi ruangan yang dilengkapi dengan monitor yang multifungsi. Bisa digunakan untuk menonton film atau video edukasi dari hardisk ataupun dijadikan PC dengan menancapkan CompuStick. Di ruangan tersebut Agha juga bisa belajar mempraktekkan materi-materi komputer yang di dapat di sekolah. Tujuan jangka panjangnya, di dalam Mini Lab tersebut Agha bisa belajar ilmu-ilmu pemograman, ilmu desain dan bisa menghasilkan sebuah karya di bidang IT. Untuk mewujudkan hal itu, agha akan dibimbing oleh sang ayah sebagai orang yang telah menghasilkan banyak karya di bidang IT.
Agha
tipe anak audio dengan bakat seni yang lebih dominan. Hampir setiap saat Agha bernyanyi
di rumah. Menyanyikan lagu-lagu yang dia dengarkan dari guru di sekolah.
Sehingga aku dan suami berencana melengkapi Mini
Lab tersebut dengan home theater
serta action cam . Sehingga kegemaran
Agha menyanyi dan bercerita akan lebih terfasilitasi. Hal tersebut juga
bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan dirinya untuk tampil di depan umum
dikemudian hari. Sedangkan taman bacaan atau perpustakaan pribadi adalah
sesuatu yang sudah lama ingin aku wujudkan bersama suami. Aku dan suami
sama-sama hobi membaca sehingga tanpa sadar koleksi buku-buku kami lumayan
banyak. Berhubung beberapa tahun belakangan kita sering berpindah-pindah
tempat, maka sebagian besar koleksi buku kita telah kita sumbangkan di tiga
tempat berbeda. Koleksi buku-buku kita pun tak sebanyak dulu. Dan dua tahun
terakhir buku bacaan di rumah mulai bertambah lagi, namun kali ini koleksi buku
bacaan untuk Agha. Memang untuk saat ini Agha belum bisa membaca koleksi buku
bacaannya, akan tetapi dia suka meminta ayah atau bundanya untuk membacakan
buku-buku itu. Karena Agha anak auditory, dia bisa menyerap apa yang dibacakan
ayah bundanya meski dia mendengarkan sambil bermain LEGO. Kegemaran Agha dengan buku bacaan harapannya kelak akan
menular kepada Adek Gia yang baru berumur sembilan bulan. Untuk menjaga nuansa
baca tetap terjaga di dalam rumah kita maka harus segera diwujudkan taman
bacaan. Sebuah ruang baca yang akan membuat Agha dan Gia betah berlama-lama di
dalamnya. Bukan perpustakaan yang identik dengan kesan membosankan bagi
anak-anak, melainkan sebuah ruangan yang penuh warna dengan pernak-pernik khas
anak-anak serta rak buku dan kursi baca yang didesain khusus yang akan menambah
kenyamanan ketika membaca di dalamnya.
Untuk
mewujudkan impian tersebut, sejak pertengahan tahun 2016, tepatnya sejak Agha masuk
taman kanan-kanan, aku rutin mengisi tabungan Agha. Tabungan yang akan diambil
di akhir tahun ajaran yaitu sekitar Juni 2017. Dengan menabung rutin setiap
hari dua puluh ribu, maka sudah bisa dihitung nominal yang akan diterima pada
pertengahan tahun 2017. Selain itu ditambah lagi tabungan di rekening atas nama
agha sendiri. Insyaallah terpenuhi kebutuhan untuk mewujudkan impian itu. Dan
mulai sekarang akan menambah koleksi buku bacaan Agha dan Gia secara bertahap.
Tulisan
ini diikutkan dalam Hidayah-Art First Giveaway"Resolusi Tahun 2017 Yang Paling Ingin Saya Wujudkan"