Kemasan Freeman Golden Grain cantik menurutku. Warna kuning gojreng berbentuk tube dengan tutup flip top. Bentuk tube lebih steril karena tidak dicolek-colek dengan tangan saat mengambilnya. Pastikan menutup dengan benar sampai bunyi klik setelah menggunakan. Tutup flip top punya sedikit kelemahan, yaitu berpotensi terbuka jika kita teledor saat menutupnya. Di bagian belakang kemasan tertulis informasi produk mulai dari kegunaan, cara menggunakan, bahan-bahan utama, hingga tempat dimana masker ini diproduksi. Jadi, ini bukan masker lokal ya. Tapi sekarang sudah banyak online shop yang menjualnya.
BACA JUGA : 12 Kegunaan Produk Jeju Aloe Shooting Gel
Masker Freeman kuning ini berbentuk gel bening dengan butiran emas. Aromanya lumayan menusuk hidung tapi aku suka. Karena saat sudah diaplikasikan di wajah tidak setajam sebelumnya. Tapi hindari area mata bagi yang sensitif terhadap aroma yang terlalu menyengat. Beberapa teman merasakan pedih di mata saat memakai maskernya. Kalau aku tidak mengalami hal tersebut.
Aroma yang menyengat dan menimbulkan rasa pedih bagi sebagian orang mungkin karena kandungan bahan pada masker ini yaitu alkohol. Namun tenang saja, masih ada ekstrak buah-buahan yang banyak maanfaatnya. Perlu diketahui bahwa masker ini bebas paraben dan tidak diuji coba pada hewan. Dua poin yang sangat penting bagiku.
Kesan pertama saat menggunakan masker Golden Grain adalah sensasi dingin di kulit wajah. Karena bentuknya gel bening jadi berasa tidak sedang memakai masker. Setelah didiamkan 10 menit maskernya tetap tidak mengering, meskipun tidak sebasah sebelumnya. Begitu juga ketika selesai membilas dengan air hangat. Tidak ada perubahan yang signifikan. Kulit hanya terasa sedikit kenyal saja. Entah karena harapanku terlalu tinggi pada si kuning ini atau memang butuh proses yang lumayan lama untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan klaim produknya.
BACA JUGA : Review V10 Plus Serums (Whitening Series)
Klaim produk ini melembabkan kulit kering dan mencerahkan. Pengalamanku menggunakan masker ini hampir satu bulan hanya dapat efek melembabkan saja (Memang bekerja cukup baik di kulit keringku). Padahal aku rutin menggunakan 2-3 kali seminggu. Mungkin butuh waktu agak lama baru terlihat efek mencerahkannya. Misalnya kulit akan terlihat cerah satu tingkat setelah produk benar-benar habis.
Secara keseluruhan aku suka dengan masker Freeman varian Golden Grain.Tapi kalau ditanya akankah membeli kembali setelah produk habis? jawabannya adalah tidak. Karena kurang nampol maskernya. Aku butuh jenis masker yang bisa memberi efek "instan" setelah pemakaian beberapa kali. Bukan berarti masker ini tidak bagus ya. Buat kalian yang sabar menikmati proses pemakaian masker ini sampai habis mungkin akan mendapatkan hasil yang kalian inginkan. Sekali lagi efek di wajahku kurang maksimal belum tentu di wajah kalian juga seperti itu.
Aku jadi penasaran. Apakah bisa untuk kulitku yang berminyak?
ReplyDeletekalau wajahku kombinasi, rekomen ga ya pakai ini mbak?
ReplyDelete