Memasuki tahun baru sebagian orang memilih membuat rencana apa yang ingin dicapai selama satu tahun. tapi ada pula yang memilih "ngalir" saja tidak ada target apapun yang ingin dicapai. Jalani hidup apa adanya. itu prinsip mereka. aku sendiri tipe orang yang terencana. Punya target yang ingin dicapai itu bikin hidup lebih hidup. Ada sensasi tersendiri jika dikejar-kejar target. hahahaha
Dan tahun ini aku punya sebuah resolusi yang ingin aku wujudkan. ingin mempersembahkan sebuah minilab komputer sekaligus taman bacaan untuk si sulung Agha. Diusia 5 tahun ini sudah mulai terlihat bakatnya di bidang IT. Hobi otak-atik seperti sang ayah. Dengan adanya minilab tersebut, sebagai orangtua aku dan suami ingin hobi Agha lebih terarah dan suatu saat bisa menghasilkan karya di bidang IT. Sebenarnya minilab itu tidak hanya untuk Agha, setelah minilab terwujud, sang ayah juga berniat akan menekuni kembali hobi lamanya menghasilkan karya di bidang IT. Selama dua tahun belakangan ini ayah vakum tidak menghasilkan karya, salah satu faktor penghambatnya adalah perangkat yang dibutuhkan tidak memadai di rumah. Selain itu, taman bacaan yang menjadi pelengkap minilab juga bisa menambah kecintaan anak-anak kepada buku. Harapannya Agha dan si adek Gia akan betah berlama-lama di ruangan tersebut.
sekarang hampir memasuki pertengahan tahun, akan tetapi perangkat yang dibutuhkan untuk mewujudkan minilab sekaligus taman bacaan masih sebagian saja yang terbeli. Sehingga wish list di pertengahan tahun ini terfokus untuk 2 hal, Yaitu :
Melengkapi Minilab
Ingin menggabungkan konsep ruang keluarga yang nyaman sekaligus ruang eksperimen IT menjadi sebuah minilab ternyata tidak mudah. Dibutuhkan anggaran dana yang tidak sedikit. Menyisihkan dana untuk kelengkapan perangkat minilab tanpa mengganggu kebutuhan rumah tangga lainnya butuh konsistensi. Sampai pertengahan tahun ini aku dan suami baru bisa membeli sebuah smart tv dengan ukuran yang lumayan besar, sehingga kita sekelurga lebih nyaman jika akan menikmati koleksi film anak-anak, drama korea, maupun film-film selera ayah. Aktivitas browsingpun akan lebih mudah. Untuk taman baca sendiri, aku dan suami baru bisa membeli sepaket buku ensiklopedia lengkap dengan alat peraga. Semoga di akhir tahun ini kita bisa melengkapinya dengan sebuah PC all in one, satu set hometheater, furniture pendukung taman bacanya, serta menambah koleksi buku bacaan anak-anak. Masih ada setengah tahun lagi semoga bisa terwujud.
Baca Juga : Resolusi 2017
Hunting Sekolah Untuk Si Sulung
Meskipun mas Agha lulus TK B baru pertengahan tahun depan, yaitu sekitar juni-juli 2018, namun untuk urusan daftar sekolah tidak menunggu tahun depan. Karena sekolah-sekolah swasta sudah membuka pendaftaran gelombang pertama di akhir tahun. Sehingga jika ingin menyekolahkan mas Agha di sekolah swasta berbasis islam harus hunting dari sekarang. Melakukan survei lapangan ke beberapa sekolah yang masuk list itu butuh waktu dan energi. Apalagi jika lokasi satu sekolah dengan sekolah lainnya yang masuk list berjauhan. belum lagi kalau list sekolah yang ingin kita survei lumayan banyak. Kok sampai segitu ribetnya? iya, aku dan suami ingin memilih sekolah yang terbaik buat si sulung. Tidak sekedar Sekolah Dasar. Karena usia sekolah dasar itu masa yang krusial, ibaratnya pondasi. Jadi kita sebagai orangtua ingin mas Agha punya pondasi keislaman dan karakter yang kuat di usia sekolah dasar. Sehingga harus selektif memilih sekolah dasar buat mas Agha. Selain itu, memilih sekolah yang sesuai dengan kekuatan finansial kita juga penting. Kadang cocok dengan sekolah tersebut tetapi biaya masuk dan juga biaya bulanan di sekolah tersebut tidak sesuai dengan kekuatan finansial keluarga kita. Atau sebaliknya, biaya sangat terjangkau namun sekolah tersebut tidak sesuai dengan visi misi kita. Disinilah perlunya hunting sekolah jauh-jauh hari.
itulah 2 wish listku sampai akhir tahun. Semoga semua berjalan sesuai rencana.
Hunting Sekolah Untuk Si Sulung
Meskipun mas Agha lulus TK B baru pertengahan tahun depan, yaitu sekitar juni-juli 2018, namun untuk urusan daftar sekolah tidak menunggu tahun depan. Karena sekolah-sekolah swasta sudah membuka pendaftaran gelombang pertama di akhir tahun. Sehingga jika ingin menyekolahkan mas Agha di sekolah swasta berbasis islam harus hunting dari sekarang. Melakukan survei lapangan ke beberapa sekolah yang masuk list itu butuh waktu dan energi. Apalagi jika lokasi satu sekolah dengan sekolah lainnya yang masuk list berjauhan. belum lagi kalau list sekolah yang ingin kita survei lumayan banyak. Kok sampai segitu ribetnya? iya, aku dan suami ingin memilih sekolah yang terbaik buat si sulung. Tidak sekedar Sekolah Dasar. Karena usia sekolah dasar itu masa yang krusial, ibaratnya pondasi. Jadi kita sebagai orangtua ingin mas Agha punya pondasi keislaman dan karakter yang kuat di usia sekolah dasar. Sehingga harus selektif memilih sekolah dasar buat mas Agha. Selain itu, memilih sekolah yang sesuai dengan kekuatan finansial kita juga penting. Kadang cocok dengan sekolah tersebut tetapi biaya masuk dan juga biaya bulanan di sekolah tersebut tidak sesuai dengan kekuatan finansial keluarga kita. Atau sebaliknya, biaya sangat terjangkau namun sekolah tersebut tidak sesuai dengan visi misi kita. Disinilah perlunya hunting sekolah jauh-jauh hari.
itulah 2 wish listku sampai akhir tahun. Semoga semua berjalan sesuai rencana.
No comments
Post a Comment